Wednesday, November 29, 2017

Rendahkanlah Diri Anda



RENDAHKANLAH DIRI ANDA
KEJADIAN 4:3-16

            Syalom bapak ibu....? pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama-sama tentang kebenaran Firman Tuhan yang terambil dari Kitab Kejadian 4:3-16. Saya akan bacakan, “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN   sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya,  yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya i  itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas  dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau , tetapi engkau harus berkuasa atasnya. "  Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah  engkau , terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara  di bumi. " Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu,  seorang pelarian dan pengembara di bumi;  maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku. "  Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain  akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat. " Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain , supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia. Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN  dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Yang menjadi pertanyaan disini adalah mengapa persembahan  Kain tidak di indahkan oleh Tuhan? Apakah karna Persembahanya atau sikapnya. Jawabanya yaitu dua-duanya benar. Dengan alasan sebagai
berikut:




Pertama, Habel memiliki iman dan Kain tidak.
Ayat empat dan lima menegaskan
“maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya” (Kejadian 4:4-5).
Mengapa Tuhan mengindahkan Habel, namun tidak mengindahkan Kain? Jawabannya diberikan dalam Ibrani 11:4,
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati” (Ibrani 11:4).
Kita harus hati-hati di sini. Ini tidak berarti bahwa Kain adalah seorang atheis, atau bahkan berarti bahwa dia adalah seorang agnostik. Alkitab menjadikan ini jelas bahwa Kain percaya akan keberadaan Tuhan. Tuhan berbicara kepada Kain dalam ayat enam dan tujuh. Kain bahkan telah bercakap-cakap dengan Tuhan dalam ayat sembilan sampai lima belas. Ayat-ayat ini menjadikan ini sangat jelas bahwa Kain percaya keberadaan Tuhan, dan berbicara dengan Tuhan dalam doa, dan menerima pengetahuan tentang hal-hal rohani dari Tuhan.
Namun kita diberitahu,
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati” (Ibrani 11:4).
Kata Ibrani yang diterjemahkan “iman” di sini adalah “pistis.” Ini berarti “kepercayaan, keyakinan” kepada Tuhan (“credence, reliance onGod, Strong). Di satu sisi ini berarti percaya di dalam Tuhan, namun di sisi lain ini berarti bersandar pada Tuhan
“Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar” (Yakobus 2:19).
Dan bahkan mereka percaya masalah yang lebih besar dari itu. Dalam empat Injil, kita membaca kembali bahwa mereka percaya Yesus adalah Anak Allah. Namun di sinilah perbedaannya: percaya kepada Kristus tidak sama seperti percaya hal-hal tentang Dia. Anda berkata, “Namun saya percaya bahwa Kristus telah mati bagi dosa-dosa saya.” Itu sangat baik, namun iblis pun juga percaya itu. Namun sudahkah Anda datang kepada Kristus? Sudahkah Anda menyandarkan kepercayaan Anda pada Dia? Sudahkah Anda percaya kepada Dia?
Ya, Kain percaya tentang Tuhan. Namun ia tidak percaya Dia. Pada kenyataannya, ia berdebat dengan Tuhan! Jadi di sana Anda melihat kontras yang pertama – Habel bersandar pada Tuhan, namun Kain tidak. Ia bersandar pada dirinya sendiri. Selama seseorang bersandar pada dirinya sendiri ia tidak akan pernah dipertobatkan
Seseorang harus menyerahkan seluruh pikiran dan akalnya sendiri, dan bersandar pada Allah hanya di dalam Kristus saja. Itu adalah semboyan agung dari Reformasi: Pembenaran hanya oleh iman. Habel dibenarkan oleh iman. Kain tidak.
Kedua, Habel membawa korban yang mencurahkan darah dan Kain tidak.
Saya menemukan ini sulit untuk dipahami mengapa ini nampak tidak jelas hari ini. Bahkan Dr. Ryrie berkata, Persembahan yang menumpahkan darah adalah persembahan yang sungguh sempurna, Im. 2:1, 4, 15, 16 (Charles C. Ryrie, Ph.D., The Ryrie Study Bible, catatan untuk Kejadian 4:3).
Yang nampak bagi saya di sini bahkan seorang dispensasionalis senior seperti Dr. Ryrie harus memahami bahwa “persembahan korban” Yahudi dalam Imamat tidak memiliki hubungan dengan korban persembahan dalam Kejadian! Anda semua harus membuka beberapa halaman Alkitab, dan Anda akan melihat bahwa,
“Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu” (Kejadian 8:20).
Apakah kita menduga bahwa Nuh lah yang memulai pemberian korban yang mencurahkan darah? Tentu tidak. Habel
“juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya” (Kejadian 4:4-5).
Apa yang dapat membuat menjadi lebih jelas dari itu? Tuhan mengindahkan korban persembahan yang menumpahkan darah dari Habel, namun korban persembahan Kain yang berupa sayur-sayuran tidak diindahkan-Nya. Walaupun saya tidak setuju dengan semua komentar dalam The Scofield Study Bible, ketika itu berbicara tentang korban persembahan yang menumpahkan darah dari Habel nampak Alkitabiah dan masuk akal bagi saya,
Tipe ini dibawa ke dalam keunggulan melalui kontras dengan persembahan hasil bumi sebagai hasil pekerjaan sendiri yang tidak mencurahkan darah yang dibawa oleh Kain, dan mengumumkan, pada masa permulaan kehidupan manusia, kebenaran penting bahwa “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan,” Ibrani 9:22; 11:4  
Semua ini telah didiskusikan dan disetujui pada masa konflik Modernis/Fundamentalis seratus tahun yang lalu! Mengapa kita harus membahasnya kembali? Saya tidak melihat kemungkinan alasan lain untuk melakukannya, kecuali ini untuk menunjukkan adanya usaha penyesatan di zaman kita ini.
Dr. W. A. Criswell berkata bahwa ada penyembahan yang tidak akan diterima, misalnya, dengan persembahan korban, namun Habel memberikan bukti imannya dengan mentaati kehendak Tuhan yang diwahyukan. Dalam catatan pertama ini tindakan penyembahan formal, persembahan Habel adalah salah satu “anak sulung dari kawanan dombanya.” Bisa jadi yang dipilih untuk dipersembahkan adalah “yang paling gemuk.” Persembahan Habel diterima, dan persembahan Kain tidak diterima (ay. 5). Fokus pasal ini bukan hanya pada orang-orangnya namun jumpa pada perbedaan persembahan mereka. Persembahan Kain adalah (1) yang tidak menumpahkan darah (band. Ibrani 9:22), (2) pekerjaan tangannya sendiri (band. Titus 3:5), dan (3) hasil dari tanah yang telah terkutuk (band. 3:17). Di sisi lain, Habel, memberikan “persembahan yang lebih baik”…, band. Ibrani 11:4
Saya ulangi lagi, Habel mempersembahkan korban yang menumpahkan darah dan Kain tidak! Tipe ini mengacu kepada Kristus Yesus,
“Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya” (Roma 3:25).
Habel memiliki dosa yang telah disucikan dalam Darah,
“Anak Domba, yang telah disembelih… sejak dunia dijadikan” (Wahyu 13:8)
dalam rencana dan ketetapan Tuhan yang Mahakuasa.
“Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah”
       (Roma 5:9).
Dosa Habel disucikan oleh Darah Kristus yang mahal, yaitu “korban persembahan yang lebih baik” (Ibrani 11:4) namun dalam bentuk bayangan dan tipe. Jadi, pertanyaan saya untuk Anda saat ini adalah sbb:
Sudahkah engkau datang kepada Yesus yang berkuasa menyucikan?
   Maukah engkau disucikan dalam darah Anak Domba?
Sudahkah engkau percaya sepenuhnya di dalam anugerah-Nya saat ini?
   Maukah engkau disucikan dalam darah Anak Domba?
Maukah engkau di sucikan dalam darah,
   Dalam darah Anak Domba yang menyucikan jiwa?
Apakah pakaianmu tak bernoda?
   Apakah pakaianmu seputih salju?
Maukah engkau disucikan dalam darah Anak Domba?

Jadi, itu sebab nya kenapa persembahan Kain tidak di Indahkan oleh Tuhan.
Ketiga, Kain menolak Roh Allah yang menginsafkan, sementara Habel tidak.
Terimplikasi di sini bahwa Habel tidak menolak ketika Tuhan menghakimi dosanya. Adalah suatu kesalahan bila kita berpikir bahwa Habel diselamatkan oleh karena ia adalah orang baik. Tak seorangpun diselamatkan oleh karena kebaikannya. Kutuk dari Tuhan telah dijatuhkan atas Adam dan Hawa ketika mereka memberontak melawan Tuhan di Taman Eden. Rasul Paulus membuat itu jelas ketika ia berkata,
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”   (Roma 5:12).
Menurut ayat di atas, racun dosa Adam telah diwariskan kepada kedua anaknya itu. Dan oleh sebab itu Habel mengakui dosanya, ketika ia membawa korban yang menumpahkan darah kepada Tuhan. Dan baru kemudian, setelah itu, Kristus dapat menyebut “Habel, orang benar itu” (Matius 23:35). Oleh karena dihakimi oleh dosa, Habel menghempaskan dirinya sendiri pada pra-inkarnasi Kristus, dan dosa-dosanya dibersihkan atau dihapuskan dari Kitab Tuhan di Sorga untuk selama-lamanya (Wahyu 20:12-13).
Namun tidak demikian halnya dengan Kain. Roh Allah menegur hatinya.
“tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya” (Kejadian 4:5).
Namun ketika Roh Allah menghakimi dosanya dalam hatinya, Kain memberontak dalam kemarahan.
“Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram” (Kejadian 4:5).
Matanya dipenuhi dengan kemarahan dan mukanya nampak muram.
“Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?” (Kejadian 4:6-7).
Oh, Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk bertobat dan datang, dan disucikan oleh Darah! Saya percaya bahwa Tuhan memberikan kepadanya sejumlah kesempatan untuk berpaling dari dosa dan memberi diri untuk disucikan oleh Darah kekal Yesus. Namun walaupun kesempatan diberikan berkali-kali, walaupun seperti Anda yang diberi kesempatan untuk masuk ke dalam ruang pemeriksaan setelah kebaktian, Kain menolak Firman Tuhan yang menghakimi hatinya. Berulang kali kesempatan diberikan, ia menolak Roh Kudus. Berulang kali kesempatan diberikan, namun ia tetap menolak untuk menerima konviksi dari Tuhan akan dosanya.
“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa” (Yohanes 16:8).
Namun ketika Roh Allah datang kepada Kain, ia membela dirinya sendiri. Ia menolak untuk mendengar kata-kata peringatan ini,
“Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu” (Kejadian 4:7).
Seperti singa yang mengaum-ngaum, dosa sedang mencari kesempatan untuk menerkammu, Kain! Namun ia mengacuhkan peringatan itu. Semua perkataan yang menusuk dan menghakimi hatinya diabaikannya. Kain membela diri dengan caranya sendiri, berusaha menunjukkan kebenarannya sendiri, menolak pikiran-pikiran dan perkataan-perkataan Tuhan yang berbicara kepada Dia.
Mengapa Kain menolak keselamatan? Ini nampak begitu mudah.
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?” (Kejadian 4:6-7).
Yang seharusnya Kain lakukan adalah datang melalui iman di dalam Darah itu. Mengapa ia tidak melakukannya? Saya akan memberikan kesaksian kepada Anda, yaitu Dr. Christopher Cagan. Saya pikir kesaksian Dr. Cagan mengiluminasi apa yang salah dengan Kain. Seperti halnya Kain, Dr. Cagan percaya tentang Tuhan, namun ia berkata, “Saya tidak siap untuk percaya di dalam Yesus Kristus… Saya tidak ingin Dia demi masa depanku… saya tidak mau menyerah kepada Dia. Saya bergumul di dalam hati saya tentang Kristus selama lebih dari dua tahun” (C. L. Cagan, Ph.D., From Darwin to Design, Whitaker House, 2006, p. 17). Akhirnya, Dr. Cagan menyerah, ia datang kepada Kristus, dan disucikan oleh Darah-Nya. Sungguh disayangkan, Kain menolak keselamatan sampai semuanya menjadi sangat terlambat.
Celaka! Pada hari dan jam Tuhan meninggalkan dia kepada kekuatannya sendiri. Dan pada hari ketika Tuhan tidak mempedulikannya lagi, kuasa Neraka sepenuhnya menguasai hati dan pikirannya.
Yudas dimain-mainkan dosa dengan cara itu. Ia mencuri uang dari kas. Ia menolak pengajaran Kristus, gurunya. Ia pergi keluar pada waktu perjamuan Paskah, “pada malam itu” (Yohanes 13:30). Setelah ia mendengar semua pengajaran, dan semua persekutuan yang ia miliki dengan Kristus dan para Murid, setelah semua kata peringatan didengarnya, dan teguran dalam hatinya telah ia rasakan, Yudas pergi keluar malam itu dan mengkhianati Anak Allah!
Bukankah pengalaman Kain ini adalah tipe dari apa yang Yudas lakukan kemudian? Bukankah tindakannya mengkhianati adalah fakta bahwa ia, seperti Yudas, selanjutnya secara literal berada dalam kendali Setan?
“Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas…. Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka” (Lukas 22:3-4).
Dan apa yang Kain lakukan terhadap Habel adalah sangat mirip dengan apa yang Yudas lakukan pada Kristus, sungguh parallel, dan saya pikir, ini adalah tipe darinya. Dr. Merrill F. Unger berbicara tentang Kain,
Iri hati, kemarahan, dan kebencian melukai perasaannya dan terus memuncak sehingga kuasa iblis mengambil alih dan mengendalikannya untuk menjadikan dia sebagai seorang pembunuh yang pertama (Merrill F. Unger, Ph.D., Th.D., Unger’s Commentary on the Old Testament, Moody Press, 1981, volume I, hal. 25).
“Kata Kain kepada Habel, adiknya: ‘Marilah kita pergi ke padang.’ Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia” (Kejadian 4:8).
Dan, dengan satu cara atau cara lain, pada suatu waktu atau waktu yang lain, setiap orang yang menolak keselamatan melalui Darah akan, pada saat itu ia mungkin tidak menyadarinya, jatuh ke bawah kendali iblis dan menghancurkan persekutuannya dengan umat Tuhan. Oleh sebab itu dikatakan di sini,
“Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita” (I Yohanes 2:19).
Oh, saya memperhatikan Anda yang telah menyepelekan Injil, Anda yang telah menolak konviksi dari Roh Allah, Anda yang telah menolak untuk datang kepada Yesus, hari itu akan datang dan segera datang. Maka inilah yang akan dikatakan tentang Anda, bahwa Anda sama seperti Kain,
“yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu”
       (I Yohanes 3:12-13).
Dan kemudian Kain begitu dikeraskan di dalam dosa sehingga ia dihalau dan menjadi “… seorang pelarian dan pengembara di bumi” (Kejadian 4:12). Dan kemudian Kain tidak mempedulikan apapun tentang Tuhan.
“Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden” (Kejadian 4:16).
Tanah “Nod” berarti tanah “pengembaraan.” Jika Tuhan sudah menyerah untuk menolong Anda, Anda akan mengembara ke seluruh dunia tanpa Dia. Terhukum selamanya, Anda akan mengembara di jalan-jalan, hidup Anda akan rusak, dan mati tanpa Kristus. Dan kemudian inilah yang akan dikatakan kepada Anda,
“Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain” (Yudas 11).
Dengar! Selagi masih ada waktu! Selagi Tuhan masih berbicara kepada hati dan pikiran Anda.
“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu” (Yakobus 4:10).
Rendahkanlah diri Anda dan datanglah kepada Yesus. Datanglah kepada Dia dan berilah Anda disucikan oleh Darah-Nya selagi masih ada waktu, sebelum angin badai penghukuman menerbangkan Anda ke jalan-jalan gelap di Neraka, tanpa Kristus di Neraka untuk selama-lamanya. Rendahkanlah diri Anda dalam pemandangan Tuhan. Datanglah kepada Kristus sebelum kekekalan itu sudah menjadi sangat terlambat, dan Anda mengikuti jalan Kain. Amin.

Friday, November 24, 2017

Manusia Baru



MANUSIA BARU
2 Korintus 5:17

Syalom saudaraku,,,pada saat ini kita akan belajar bersama-sama tentang Manusia Baru. Yang terambil dari 2 korintus 5:17. Sebelum itu dulu kita harus mengetahui baru itu apa.
Dalam bahasa yunani kata baru ada dua, yaitu:
Pertama, Neos (waktunya belum lama/baru dimiliki)
Kedua, Kainos (seorang penjahat yang bertobat  dan mengikuti jalan Tuhan, artinya ia ‘terlahir’ sebagai manusia yang ‘baru’, dengan karakter dan sifat yang baru dan benar)
Jadi, Manusia Baru itu adalah orang yang bertobat dan mengikuti jalan Tuhan serta mempunyai karakter/sifat  yang baru sesuai kehendak Tuhan.
Pertanyaanya sekarang adalah, bagaimana cara kita supaya kita menjadi manusia baru?
Pertanyaan ini pernah di tanyakan oleh nikodemus kepada Tuhan Yesus.
Untuk menjadi Manusia Baru, yang kita lakukan antara lain:

Pertama, percaya dan beriman  kepada Kristus
Percaya artinya mengakui dan yakin bahwa Yesus adalah Juruslamat. Tapi, kalau hanya percaya saja tidak cukup. Makanya perlu yang namanya Iman. Iman diartikan sebagai kayakinan kapada Kristus (benar-benar yakin). Sehingga kita mempunyai Iman yang menyelamatkan, Yaitu: percaya dan mengandalkan Yesus dalam kehidupan kita.

Kedua , Bertobat.
Bertobat dalam perjanjian lama ditulis “Niham” atau Syuv, sedangkan pada perjanjian baru ‘Metanoia’. Pada dasarnya bertobat adalah perubahan sifat, karakter, ataupun perilaku secara menyeluruh (360 derajat) ke arah yang baik dan benar, sesuai dengan teladan kristus dan tidak boleh kembali lagi pada yang. Dengan melakukan pertobatan, maka kita sudah menerapkan prinsip ‘Kainos’, dimana yang baru adalah sifat dan karakter kita, tentunya menuju kearah yang baik.
Ketiga, berilah dirimu di Baptis.
Baptisan (berasal dari bahasa Yunani: βάπτισμαbaptisma) melambangkan pembersihan dosa. Baptisan juga melambangkan kematian bersama Yesus. Dengan masuk ke dalam air, orang yang dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali. Rasul Paulus dalam Surat Roma melukiskannya demikian: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru." (Roma 6:3-4).

Jadi, ketika kita sudah melakukan hal tersebut maka kita sudah disebut sebagai manusia baru. Karna manusia baru hanya dapat di peroleh di dalam kristus, dengan cara percaya dan beriman kepadanya, bertobat, dan di baptis.

John Calvin mengatakan Jika kita telah benar-benar menerima bagian di dalam  kematian Kristus, manusia lama kita telah disalibkan oleh kuasa-Nya, dan tubuh dosa telah binasa dan kerusakan pada manusia lama tidak berperan lagi. Jika kita telah menerima kebangkitan Kristus, olehnya kita telah dibangkitkan kepada hidup yang baru yang selaras dengan kebenaran Allah.

Anthony Hoekema (Saved by Grace) menekankan bahwa dengan lahir baru orang percaya telah menerima natur baru sehingga dimampukan untuk hidup menyenangkan Allah. Memang orang percaya masih memiliki natur keberdosaan di mana ia tetap bergumul dengannya dan berusaha untuk menghidupi manusia barunya, namun tidak lagi disebut manusia lama atau orang lama. Manusia lama secara total dikuasai oleh dosa, tetapi manusia baru  seutuhnya sudah berada dalam pimpinan Roh Kudus sekalipun belum dalam kesempurnaan yang sepenuhnya
.
Oleh karena itu, maukah anda Menjadi Manusia Baru?
Percayalah serta beriman kepada Kristus, Bertobatlah, dan berilah hidupmu di Baptis. Maka engkau akan menjadi Manusia Baru.

Tuesday, June 6, 2017

Pengalaman Masa Lalu

Bacaan Alkitab:  1 Samuel 22

Pengalamn menjadi pelarian membuat Daud bisa menjadi pemimpin bagi empat ratus orang yang dalam kesukaran, dikejar-kejar tukang piutang, dan sakit hati (22:2). Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman pahit bisa menjadi bekal dalam pelayanan.

Orang-orang yang hidup dalam kesukaran, yang dikejar-kejar tukang piutang, dan yang sakit hati memutuskan untuk mengikuti Daud karena mereka mengangga Daud sebagai orang yang senasub dengan mereka. Dengan demikian, Daud bukan hanya harus membalut luka hati dirinya sendiri tetapi juga luka hati para pengikutnya.

Para pengingkut Daud yang latar belakang hubungan sosialnya bermasalah membutuhkan figur pemimpin yang bisa memahami pergumulan mereka serta bisa mengarahkan mereka untuk melakukan hal yang positif. Sikap Daud yang berserah dan mengandalkan Allah membuat dia mampu menghadapi kesulitan. Daud tidak larut dalam sikap mengasihi diri, melainkan dia bersedia menjadi berkat buat sesamanya.

Bika Allah mengizinkan terjadinya kegagalan, penghianatan, fitnah, PHK, kematian orang yang kita kasihi, atau pengalamn hidup yang pahit lainya, semuanya itu bisa dipakai Allah untuk menjadi sumber kekuatan bila kita peka atas panggilan Allah dan rela memberi diri menjadi berkat bagi orang lain. Di sekeliling kita banyak orang yang membutuhkan injil Allah, namun mereka sulit untuk menjadi percaya karena hubungan sosial mereka bermasalah. Jika kita telah menerima kasih karunia Allah, kita harus membagikan kabar baik itu bagi orang lain. Bila kita bersedia membuka mata lebar-lebar untuk memperhatikan kebutuhan orang-orang disekitar kita, kita pasti bisa menjadi berkat bagi sesama.


2 Korintus 1:3-4
"Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, ...yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburanyang kami terima sendiri dari Allah."

Sunday, May 21, 2017

Dosa vs Kasih Karunia

Bacaan Alkitab: Roma 6

Mengingat bahwa semakin banyak dosa akan membuat kasih karunia semakin banyak (5:20), bolehkan kita terus berbuat dosa supaya kasih karunia Allah semakin bertambah? Pertanyaan ini disebabkan karena adanya salah paham mengenai ajaran Paulus tentang pembenaran. Dalam bacaan kali ini, Paulus dengan tegas mengatakan bahwa kita sekali-kali tidak boleh terus berbuat dosa (6:1-2). karena kristus telah mati untuk dosa-dosa kita (1 petrus 3:18), orang percaya tidak boleh menggunakan anggota tubuhnya sebagai senjata kelaliman, melainkan senjatakebenaran (6:13)

Setiap manusia memiliki potensi untuk berdosa. Manusia lama kita yang cenderung berdosa harus disalibkan (dimatikan) agar kuasanya hilang (6:6), sehingga dosa tidak memperbudak kita. Para penentang Paulus menuduh Paulus mengajarkan hidup tanpa norma. Bila semakin banyak dosa membuat dosa semakin banyak, mengapa orang tidak terus hidup dalam dosa saja? Jawaban Paulus  terhadap keberatan atas anugrah cuma-cuma ini menimbulkan kesalahpahaman di kalangan orang Yahudi. Hal orang percaya tidak dibawah hukum taurat, melainkan di bawah kasih karunia, tidak berarti bahwa orang percaya lepas dari segala hukum (1 Korintus 9:21), melainkan harus tetap taat kepada Allah.

Manusia dapat dikuasai oleh dua tuan, yaitu dosa dan Allah. Siapa Tuan kita? Paulus menjelaskan tentang tuan dan hamba dengan memakai hukum perbudakkan pada waktu itu. Yesus Kristus harus menjadi tuan atas segenap hidup oang percaya. Sudahkah Anda membiarkan Yesus Kristus Menjadi Tuan ataskehidupan Anda?.


Roma 6:23 "Sebab upah disa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dala Kristus Yesus, Tuhan kita."

Thursday, May 18, 2017

Kelemahan Pemimpin Bukan Untuk Di Tiru

Bacaan Alkitab: Hakim-Hakim 16

 Mengharapkan orang lain sempurna akan menimbulkan rasa frustasi karena setiap orang memilki kelemahan, termasuk para pemimpin kita. Adanya kelemahan tersebut perlu kita sadari, bukan untuk kita tiru, kita bela, atau kita lecehkan, melainkan untuk kita doakan.

Kelemahan Simson terhadap wanita sungguh merupakan masalah yang amat serius. Berulang-ulang dia jatuh cinta bukan kepada waita Israel yang beriman, tetapi terhadap wanita kafir. Tindakkan Simson menghampiri pelancur dan jatuh cinta kepada wanita kafir adalah teladan yang buruk yang tidak boleh kita contoh.

Orangtua Simson sering menjadi sedih dan Simson sendiri akhirnya kehilangan kedua matanya karena dia tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya. Hawa nafsu telah membuat Simson menjadi bodoh. Sesudah sampai tiga kali Delila berusaha membuat kekuatan Simson hilang, seharusnya Simson sadar bahwa Delila memilikiniat buruk. Sungguh sayang bahwa Simson tidak bisa melihat niat jahat Delila dan sungguh menyakitkan melihat kenyataan bahwa Simson kehilangan kekuatanya hanya karena ia tidak tahan mendengar rengekan seorang wanita.

Kisah Simson  ini mengajarkan beberepa hal penting kepada kita: pertama, kita harus mendoakan para pemimpin kita agar tidak jatuh kedalam dosa karena kelemahan yang mereka miliki. Kedua, kita perlu menyadari dan mewaspadai kelemahan kita agar iblis tidak memanfaatkan kelemahan tersebut untuk menjatuhkan kita kedalam dosa dan jangan biarkan hawa nafsu menguasai diri kita dan membuat kita menjadi seorang yang betindak bodoh.


Matius 26:41
"berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan: Roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Monday, May 8, 2017

Nasehat untuk Pemuda-Pemudi

Bacaan Alkitab: Pengkhotbah 11:9-10

9  (TB) Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! 10  (TB) Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.

Masa muda adalah masa yang begitu menyenangkkan, bukan? Bisa dikatakan bahwa, masa muda itu adalah masa bebas. Artinya, bahwa hanya waktu muda kita bisa kemana-mana, main dengan teman, jalan-jalan, yang pentinglah kita bebas melakukan apa saja. Akibat dari kebebasan tersebut juga membawa dampak negatif juga dalam kehidupan kita, jika kita ingat tentang Adam dan Hawa ketika mereka di beri kebebasan ditaman Eden dan kebebasan yang diberika Allah kepada Adan dan Hawa, mereka tidak menggunakan dengan baik. malah mereka jatuh kedalam dosa karna kebebasn yang mereka miliki, mereka tidak memanfaatkan dengan baik.

Akhir-akhir ini kita melihat begitu banyak pemuda yang kehidupannya hancur gara-gara kebebasan. banyak yang mengalami gangguan jiwa karna menggunakan narkoba, seks bebas dan lain sebagainya. dalam bacaan alkitab diatas, di ayat 9 di katakan " Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!" dalam ayat ini kita di beri kebebasan untuk bersukaria dan menuruti keinginan hati. Tapi, masalahnya sekarang adalah apakah yang kita lakukan itu berkenan di hati Tuhan atau bagaimana? jika kita baca selanjutnya, bahwa Allah akan membawa kita ke pengadilan dan mempertanggu jawabkan apa yang kita perbuat. jika yang kita perbuat itu adalah untuk kemuliaan Allah maka kita akan selamat sehingga kita bisa bersama-sama dengan Allah di surga.

oleh karena itu, nikmatilah masa muda mu untuk Tuhan. sebab, segala sesuatu yang kamu perbuat tanpa berpegang pada Tuhan, pada akhirnya akan sia-sia.

1Tim 4:12  Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Friday, May 5, 2017

Menjadi pelaku Firman, bukan pendengar saja?

Bacaan Alkitab: Yakobus 1:19-27

ketika seorang ibu memberi nasehat kepada anaknya dengan beribu-ribu nasehat. Tapi, anaknya tidak pernah berubah-ubah. penyebabnya adalah anaknya tak pernah menuruti apa yang dikatakan ibunya. Akhirnya, anak tersebut tidak pernah berubah. pertanyaanya sekarang adalah apakah kita juga sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sudah melakukan semua Firman Allah, atau kita sama seperti anak itu.

Dalam Pembacaan Alkitab kali ini, Yakobus mengingatkan kita untuk menjadi pelaku Firman bukan hanya pendengar saja. kalau hanya pendengar saja, saya yakin dan percaya bahwa kita tidak akan pernah berubah. jika kita sering dengar dari pendeta yang sedang berkhotbah, dia berkata "bertobatlah". jika kata tersebut hanya didengar saja, yakinlah orang tersebut tidak akan pernah lepas dari belegu dosa.

Oleh karena itu, saya mengajak kita semua ketika kita mendengar firman Tuhan baik di gereja, P.A, Persekutuan dan lainya, kita harus melakukannya. sehingga hidup kita semakin serupa dengan Kristus dan ketika kita juga sudah melakukan Firman, maka kita bisa mengetahui identintas diri kita sebagi orang Kristen serta mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kita dari perbudakkan dosa.

ingatt,,,,,jadilah pelaku Firman??????????????

Wednesday, May 3, 2017

Jangan Pernah Kwarti

Bacaan Alkitab: Filipi 4:4-7

Janganlah hendaknya kamu kwatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6

saya rasa dan percaya bahwa semua orang pernah meresakan namanya kekuatiran. Aku juga pernah merasakan hal seperti itu, ketika ada sesuatu yang saya ingin lakukan, saya tidak pernah yakin kalau itu akan berhasil. timbulah yang namanya keraguan, kecemasan dalam hati saya. Pertanyaanya sekarang adalah bagimana cara mengatasi kekuatiran itu?

dalam Matius 6:31-32 dikatakan "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Setelah saya membaca ayat ini, saya sadar bahwa yang kuatir itu cuman orang-orang yang belum mengenal Allah. saya yakin dan percaya juga, bahwa teman-teman semua sudah mengenal Allah dan mengakui bahwa Yesus adalah salah satunya juruslamat penebus dosa kita yang telah mati di kayu salib. Jadi, ketika kita sedang mengalami kuatir. Datanglah kepada Tuhan, serahkanlah semuanya itu kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. karna Tuhan kita tau apa yang kita perlukan dan yang kita butuhkan. 

Filipi 6:7 "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus". di ayat ini cukup Jelas bahwa ketika kita membawa kekuatiran kita kepada Tuhan maka semuanya tidak akan pernah gagal. oleh karena itu, Allah menghendaki agar kita tetapa bersukacita dan tetap berdoa dalam segala hal.

ingat,,,,,,,,!!!!! jangan pernah kuatir sebab kita punya Allah yang Hidup.

God Bless You

Rencana Tuhan adalah rencanan-Nya

bacaan Alkitab: Yakobus 4:13-17 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,"
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa."



dalam sebuah perusahaan, yang paling penting adalah perencanaan (planning). Planning merupakan langkah awal sukses atau tidaknya perusahaan tersebut. perusahaan perlu adanya planning untuk menuju tujuan yang diharapkan. tapi, sebagai pertanyaanya adalah apakah semua yang direncanakan itu berjalan dangan lancar, atau tidak?.

dalam pasal yang kita baca dari atas, mengajarkan kita untuk melibatkan Tuhan dalam segala rencana yang kita buat. Karna rencana Tuhan adalah rencana yang indah, semua rencana Tuhan akan tercapai karna rencana Tuhan bukan seperti rencana manusia. seperti apapun rencana yang kita buat, jika kita tidak melibatkan Tuhan didalamnya, yakin dan percayalah, semuanya itu akan sia-sia. Terkadang juga, rencana itu akan gagal meskipun kita sudah melibatkan Tuhan didalamnya. hal itu bisa terjadi karna Tuhan tau kalau rencana yang buat tersebut akan membahayakan diri kita sendiri atau tidak sesuai kehendak Tuhan dan mungkin rencana yang kita buat tersebut bukan untuk kemuliaan Tuhan. oleh karena itu, saya mengajak semua teman-teman..apapun rencana yang ingin kalian rencanakan bawalah kepada Tuhan dan biarlah rencana yang kita buat untuk kemuliaan Tuhan.

manusia merancang. tapi, Tuhan yang menentukkan.......

God Bless You

Tuesday, May 2, 2017

MANFAAT KEBANGKITAN YESUS KRISTUS

Bacaan Alkitab: Efesus 2:1-10

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, Efesus 2:8


Pernahkah anda menjadi seorang relawan pada salah satu calon ketika ada pemilihan, baik itu pemiihan PILPRES, PILGUB, PILKADA dan lain sebagainya. tentu anda mengharapkan sesuatudari calon tersebut, bukan? begitu juga sebaliknya, dia mengharapka sesuatu dari kamu.

Nah, jika kita renugkan kasih Tuhan Yesus yang begitu besar dalam hidup kita, sungguh luar biasa. Dia rela disiksa, dihina, dimaki, menderita bahkan disalibkan, semuanya itu dia lakukan hanya untuk kita, supaya kita hidup dalam kebenaran bukan hidup dalam dosa. sebelum Dia mati di kayu salib, dia berkata "Sudah Selesai" artinya, bahwa segala dosa-dosa yang kita perbuat telah ditangguhnya dan dengan tercurahnya darah Yesus dosa kita semua di hapuskan. Pada hari yang ke-3 Dia bangkit dari maut, sebagai bukti bahwa Dia telah menang dan telah mengalahkan maut dan setelah bangkit Dia naik kesurga duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan menawarkan hidup kekal bagi kita yang percaya kepada-Nya. itulah kasih Karunia yang kita terima dari Tuhan secara cuma-cuma.

sekaranga, kita sebagai orang percaya,  apa yang harus kita lakukan juga untuk membalas semua kebaikan Tuhan Yesus dalam hidu kita? Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Yesus mempercayai kita untuk melanjutkan pekerjaa-Nya. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya" Efesus 2:10. Yang melakukan pekerjaan Tuhan, bukan hanya pendeta saja, misionaris atau gembala sidang melainkan kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan mengakui Dia sebagai juruslamat kita. Oleh karena itu kita harus menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus sepertia yang pernah Dia katakan, yaitu: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20.

inilah yang di kehendaki Tuhan dalam hidup kita ketika kita sudah percaya  dan melakukan pekerjaanya. Yohanes 14:12 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak."

sekarang Yesus sudah ada di surga dan menyiapkan tempat bagi kita (Yoh. 14:2). pertanyaanya sekarang adalah apakah kita mau menerima kasih karunia itu dan percaya bahwa Yesus adalah Jurslamat serta mau kah kita melakukan pekerjaa-Nya.......?

God Bless You........https://renunganumatkristen.blogspot.co.id




Monday, May 1, 2017

Jadilah Berkat Hari ini

bacaan Alkitab: Ibrani 3

tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. (ibrani 3:13)

ketika anda jalan-jalan ke mall, dan anda melihat seorang anak kecil naik pada sebuah pembatas dan anda tau juga, jika anak tersebut naik maka dia akan jatuh kebawah dan posisi anak tersebut yaitu pada lantai 5. pertanyaanya sekarang, apa yang anda lakukan? berteriak atau langsung menangkapnya. jika anda hanya berteriak saja kemungkinan besar dia tidak akan mendengar. tapi. ketika anda langsung menangkapnya, saya yakin dia akan selamat.

begitu juga dengan saudara kita saat ini, sangat banyak saudara-saudara kita saat ini yang sedang berjalan dalan kebinasaan atau menuju ke neraka, karna jalan untuk menuju jalan tersebut sangat lebar dan tidak ada susahnya. mereka lebih memilih jalan tersebut karna gampang daripada memilih jalan menuju kehidupan kekal yang sangat sempit sehingga tidak banyak orang yang melaluinya. pertanyaanya sekarang ini adalah apakah kita sebagai orang percaya tidak kasihan dengan mereka?. sebab itu Tuhan selalu mengingatkan kita untuk tidak jemu-jemu menyampaikan kabar baik dan nasehat kepada saudara-saudara kita supaya mereka tidak memilih jalan yang salah, sehingga kita nanti bersama-sama berjalan menuju kehidupan kekal. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. (Ibrani 10:24-25).

saudara, kita semua yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan yang telah dipilih untuk Tujuan yang mulia yaitu membritakan injilnya sesuai amanat agung Tuhan yesus sebelum naik kesurga "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20. Milikilah semangat melayani di manapun kita berada, supaya banyak jiwa diselamatkan melalui hidup kita. banyak orang memerlukan kasih Tuhan dalam hidupnya, saudarahlah yang hanya bisa menolong mereka....

GOD BLESS YOU................